Altruisme adalah sikap atau naluri untuk memperhatikan dan mengutamakan kepentingan dan kebaikan orang lain. Altruisme berkebalikan dengan sifat egois yang lebih mementingkan diri sendiri.
Seseorang yang melakukan altruisme disebut sebagai altruis. Segala kebaikan yang dilakukan seorang altruis biasanya muncul secara tulus tanpa ada rasa pamrih. Meski sikap ini sangat terpuji dan berdampak positif pada masyarakat, altruisme juga dapat berdampak buruk bagi pelakunya jika dilakukan secara berlebihan. Karena di sisi lain, orang dengan sifat altruisme bisa mengambil keputusan berisiko tanpa menimbangnya matang-matang. Bahkan sampai mengancam keselamatan dirinya sendiri.
Dalam hidup sering kali kita mendengar bahwa :
Lalu akhirnya timbullah satu pertanyaan.
Dengan kata lain, bisa saja orang yang kita bantu selama ini bahkan sebenarnya tidak merasa dan tidak ingin kita bantu? Bahkan bagi mereka kita hanya angin lalu?
Pada dasarnya, segala kebaikan yang dilakukan tanpa pamrih untuk orang lain adalah bentuk tindakan terpuji. Meski begitu, perlu diingat bahwa naluri menolong orang lain juga perlu diimbangi dengan naluri bertahan hidup. Ketika altruisme dijalankan tanpa rem, bisa-bisa sikap ini malah berdampak buruk pada diri Anda atau orang terdekat Anda. Jika Anda merasa pernah atau bahkan sering berakhir merugi karena menolong orang lain, mungkin Anda perlu mengubah pola pikir Anda. Ingat bahwa diri Anda sendiri juga penting dan harus diutamakan dibanding orang lain.
Mungkin terdengar sangat egois, namun kadang sifat egois diperlukan. Faktanya, kamu perlu menjadi egois dengan menghabiskan waktu untuk dirimu sendiri, tidak melulu harus orang lain.
Saya menyadari bahwa ketika kita mengambil sebuah keputusan, kita terlalu memikirkan perasaan orang lain. sedangkan mereka belum tentu memikirkan perasaan kita.
Kita kadang terlalu mengorbankan diri kita untuk menolong mereka, sedangkan mereka belum tentu merasa kita menolong mereka.
Kita kadang lupa satu hal yang paling penting di dunia ini, DIRI ANDA SENDIRI.
Post a Comment